03.00
Sudah jatuh tertimpa tangga. Mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan kisah sedih yang dialami oleh seorang siswi SMP di Bogor. 

Dilaporkan hilang oleh orang tuanya sejak Sabtu, 22 Sepertember 2012. Siswi SMP ini ditemukan di terminal dalam keadaan lusuh.

Ia dicampakkan pelaku yang merupakan kenalannya di Facebook. Tidak hanya diculik, korban juga mengaku telah diperkosa sebanyak 4 kali oleh pelaku. Menurut informasi yang dikumpulkan, selama dibawa penculik, korban sempat diperkosa sebanyak empat kali. Dia juga kerap dicekoki dengan minuman keras.

Korban disebut-sebut menghilang setelah berkenalan dengan seorang pria melalui Facebook. Dia selamat setelah dicampakkan salah satu pelaku di Terminal Depok, Minggu (30/9/2012).

Pelaku sempat menjual ponsel korban untuk biaya kos tempat persembunyian. Namun akhirnya karena kehabisan duit tersangka mencampakkan korban di Terminal Depok. 

Dikeluarkan dari Sekolah
Kisah sedih siswi SMP korban pemerkosaan itu tidak sampai disitu saja. Setelah diketahui menjadi korban pemerkosaan, ia pun dikeluarkan oleh pihak sekolah karena dianggap mencemari nama baik sekolah. Selain itu pihak sekolah beralasan agar tingkah buruknya tidak diikuti oleh siswa siswi yang lain.

Siswi tersebut dan keluarganya datang dan mengadukan ketidakadilan yang dialami ke Komnas PA. Mereka berharap mendapat keadilan.

"Pengelola sekolah yang diwakili ketua yayasan melarang anak korban penculikan itu untuk sekolah di situ. Diumumkan saat upacara bersama tadi pagi. Kami nilai itu tindakan yang tidak manusiawi dan berlebihan," ujar Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, seperti dilansir dari detikcom.

Arist menuturkan pada saat sebelum upacara, wali kelas meminta siswi itu agar memberitahu orang tuanya untuk datang ke sekolah. Anak itu pun mengirimkan SMS kepada ibunya.

Kemudian dia mengikuti upacara bendera. Saat upacara diumumkan pengelola sekolah, tanpa menyebut nama menyatakan bahwa sekolah tidak akan menerima lagi siswa yang mempermalukan nama sekolah. Saat itu hampir semua murid melirik ke arah siswi tersebut.

"Lalu anak itu masuk ke kelas setelah selesai upacara. Kemudian dia disuruh turun untuk ketemu ibunya. Ibunya datang ketemu pihak yayasan namun yayasan menolak. Lalu disampaikan dia tidak boleh melanjutkan sekolah," sambung Arist.

Karena itu, siswi itu pun menangis dan shock. Padahal sebelumnya keluarga sudah menyemangatinya untuk pergi sekolah dan kembali belajar bersama teman-temannya. Ternyata sekolah malah tidak mau menerimanya.

"Saya sudah telepon ke yayasan tapi belum bisa bicara dengan ketuanya. Kali sudah kirimkan surat dan akan melihat bagaimana responsnya. Kalau tidak menanggapi dengan baik, kami akan ke Kemendikbud. Ini bisa dicabut izinnya karena fungsi sekolah bukan hanya pendidikan tapi juga pembelajaran. Ini berkaitan dengan hak anak mendapat pendidikan," terang pria berkacamata ini.

Sebelumnya, siswi tersebut dilaporkan hilang oleh orangtuanya sejak Sabtu (22/9) lalu. Selama dibawa penculik yang tak lain kenalannya di Facebook, korban sempat diperkosa sebanyak empat kali. Dia juga kerap dicekoki dengan minuman keras.

Pendamping hukum korban, Dwi Handy Pardede, korban dibawa ke beberapa tempat seperti ke Bojong Gede, Parung, Ciseeng, dan Cibinong. Korban tak bisa melarikan diri karena diancam dibunuh oleh penculiknya yang merupakan sopir angkot itu. Penculik bermaksud menjualnya ke Batam. Dia selamat setelah dicampakkan pelaku di Terminal Depok, Minggu (30/9/2012).

Berita Pilihan Redaksi:

0 komentar:

Posting Komentar