"Dia hanya meraba-raba saya, tapi
saya terbangun dari tidur. Saya tepis tangannya, saya berusaha melawan,"
kata Lis yang mengaku usia kehamilannya sudah lima bulan.
Sedangkan sang suami, Sut alias Ar,
mengaku sama sekali tak mengetahui istrinya dicabuli.
"Entah mengapa, saya seolah tertidur
pulas, seperti sedang mabuk kapal. Saya sama sekali tak tahu, tak terbangun
walaupun tidur bersebelahan dengan istri saya," ujarnya.
Kejadian ini diakui Sut membawa hikmah.
Di kemudian hari, ia harus lebih berhati-hati pada pria yang baru dikenal.
"Saya tidak kenal dengan dia (Ded).
Kami ketemu dia karena dia diajak oleh kakak saya, dengan maksud akan
dipekerjakan di TI (tambang inkonvensional) apung di Batuatap. Karena TI masih
ada masalah, maka sementara waktu disuruh menginap di kontrakan," tutur
Sut. (
Beginilah Kronologis Kasus Pencabulan tersebut
Awal petaka bermula saat malam telah
larut. Jal, Sut, dan Lis sudah terlelap tidur. Namun, Ded justru
mengendap-endap. Diam-diam, ia masuk ke kamar Sut dan Lis.
Tentu saja, Lis yang akan dimangsanya.
Rupanya, Ded sejak awal bertemu sudah terpikat dengan kemolekan tubuh perempuan
hamil itu.Tangan Ded mulai nakal, menyingkap kain
pembalut tubuh calon ibu muda yang sedang terbuai mimpi.
Diduga, tangan Ded meraba-raba paha dan
sekujur tubuh Lis. Ulah mesum Ded membuat Lilis terjaga, Kamis (30/8/2012)
sekitar pukul 01.00 WIB.Lis kemudian bangun dari tidur, dan
langsung menepis tangan nakal pria yang baru ia kenal. Lis bahkan berusaha
membangunkan suaminya, Sut, yang tidur persis di sebelahnya.
Namun, sang suami bak tak mendengar
apa-apa. Tidurnya sangat pulas, hingga tak menyadari istrinya digerayangi pria
lain.
Merasa dipergoki, Ded langsung keluar
kamar. Baru satu jam berlalu, Ded datang lagi ke kamar pasutri ini.
Ia kembali menjalankan aksi serupa, namun
lagi-lagi mendapat perlawanan dari Lis, sekitar pukul 02.00 WIB. Untuk kedua
kalinya, Ded kembali meninggalkan mangsanya.
Kali ini, Ded berusaha meredam nafsu.
Namun, Ded tak juga bisa tertidur pulas. Hingga jarum jam berputar menunjukan
pukul 05.00 WIB, untuk ketiga kalinya ia melakukan hal serupa.
Lagi-lagi, upaya pria bertato gagal,
karena Lis terus meronta. Hari menjelang pagi, seisi rumah mulai terjaga, dan
Ded hanya bisa gigit jari.
"Rupanya, pagi itu adik ipar saya
(Lis) takut saya marah, makanya dia langsung lapor polisi. Saya terkejut saat
mengetahui kejadian itu," kata Jal di Mapolsek Belinyu.
Jal menyesal sudah mengajak Ded menginap
di rumahnya. Ded tidak menyangkal tuduhan, ia mengaku khilaf karena nafsu
birahinya sedang memuncak.
"Saya melakukan itu karena nafsu. Sebelumnya
saya tidak pernah berbuat seperti itu. Saya nafsu," tutur duda beranak
satu, sambil menundukkan wajahnya, dari balik jeruji besi Mapolsek
Belinyu.
0 komentar:
Posting Komentar