Siswi SMA Diperkosa Saat Malam Takbiran

Kasus pemerkosaan kembali menimpa siswi SMA. Setelah sebelumnya kasus pemerkosaan menimpa seorang remaja perempuan yang menumpang truk. Kali ini seorang siswi SMA diperkosa pada malam takbiran.

Peristiwa pemerkosaan itu terjadi di Kampung Bojong Pondok, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. Saat itu korban dijemput oleh pelaku yang juga sudah dikenal oleh korban.

Pelaku mengajak korban untuk merayakan malam takbiran berkeliling Balaraja. Setelah menjemput, alih-alih membawa korban menuju pusat perayaan takbiran, pelaku malah membawa korban ke persawahan yang tak jauh dari tempat korban dijemput. Di areal persawahan itulah pelaku memperkosa korban.

Polres Tangerang Kabupaten akhirnya mengamankan AHR (18), siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). AHR diamankan atas dugaan perkosaan terhadap temannya, RH (16), yang dilakukan pada malam takbiran. 

"Pelaku sudah diamankan, dan saat ini sedang dimintai keterangan sebagai tersangka. Pelaku kemungkinan besar akan dilakukan penahanan dengan Pasal 81 UU Perlindungan Anak," kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Shinto Silitonga saat dihubungi detikcom, Selasa (21/8/2012).

Selain itu, di tempat lain aparat Polresta Tangerang juga menerima laporan serupa. Siswi Kelas 1 SMK berinisial SA (15) dilaporkan diperkosa oleh seorang pria dewasa berinisial DA (23).

Shinto menuturkan, kasus tersebut terungkap setelah SA diinterogasi oleh keluarganya saat kumpul keluarga merayakan Lebaran. SA yang saat diinterogasi keluarganya menangis dan akhirnya mengakui bahwa dirinya diperkosa oleh DA.

"Terhadap tersangka DA, Polresta Tangerang telah melakukan penangkapan. Meskipun diketahui belakangan bahwa antara pelaku dan korban masih ada hubungan keluarga, tersangka tetap dilakukan pemeriksaan. Jika terbukti, Polresta Tangerang akan melakukan penahanan terhadap DA," tegas Shinto.

Dari kasus-kasus ini, Shinto mengimbau kepada para orang tua agar membimbing dan menjaga putra-putrinya agar terhindari dari kasus serupa. Semoga hal serupa tidak terjadi di kemudian hari dan bangsa Indonesia terhindar dari perbuatan asusila.