Namun banyak juga orang yang bereksperimen untuk meningkatkan kenikmatan seksual sehingga menjadi teknik ataupun gaya bercinta baru.
Ada kelainan seksual, ada kebiasaan seks.
Hampir sedikit perbedaannya namun yang jelas kelainan seksual adalah aktivitas
seks tidak wajar yang dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan bagi
pelakunya.
Berikut ini adalah beberapa kegiatan seks yang kadang-kadang tidak bisa
dibedakan apakah penyimpangan seksual atau tidak, termasuk kegiatan seksual
yang masih jadi mitos umum dan sering dibicarakan orang banyak.
Threesome
Threesome
Istilah ini paling familiar daripada orgy dan swinger.
Threesome adalah kegiatan seksual yang dilakukan tiga orang sekaligus.
Sementara orgy atau orgy party dilakukan lebih dari dua orang, biasanya
dilakukan berkelompok, karenanya sering disebut juga sebagai pesta seks. Dan
yang terakhir, swinger, merupakan istilah untuk pertukaran pasangan seksual
antara satu pasangan tetap dengan pasangan tetap lainnya, bisa bertukar pacar
maupun suami-istri.
Phone sex atau chat sex
Phone sex atau chat sex
Dari hasil polling, phone sex ternyata jauh lebih
diminati ketimbang chat sex. Lewat interaksi langsung yang sedikit lebih nyata
ketimbang cuma memelototi tulisan saat chatting, seseorang akan lebih mudah
terangsang. Phone sex sendiri seringkali jadi pilihan pasangan yang tak
memiliki banyak waktu untuk bertemu langsung karena kesibukan masing-masing
atau tinggal berjauhan. Daripada menunggu terlalu lama untuk bertemu langsung
sementara hasrat sudah tak tertahankan, perang suara menggoda dan kata-kata
nakal berakhir dengan kepuasan seks atau orgasme tanpa perlu bersentuhan dengan
pasangan.
Homoseksual
Homoseksual
Homoseksual pada dasarnya bukanlah penyakit, jadi tak bisa
disembuhkan. Homoseksual, adalah perbedaan orientasi seksual ketika berhubungan
dengan sesama homoseksual, dan akan disebut gangguan kejiwaan jika menjadikan
heteroseksual sebagai pelampiasan napsu mereka. Ini pandangan netral dalam
konteks budaya Barat.
Sementara dalam konteks Asia, faktor budaya dan agama-lah
yang akhirnya menentukan normal atau tidaknya kaum homoseksual tersebut. Nah, bisa
diubah orientasinya dengan psikoterapi atau tidak, tergantung pribadi
masing-masing, terutama latar belakangnya. Biasanya, mereka yang ingin pulih
adalah mereka yang mengalami perubahan orientasi seks akibat faktor lingkungan,
dari heteroseksual menjadi homoseksual. Sementara jika penyebabnya adalah
faktor biologis, orientasi seksual sulit diubah. Psikoterapi sendiri akhirnya
lebih berfungsi untuk memulihkan kepercayaan diri akibat dipinggirkan
masyarakat.
Seks oral
Seks oral
Banyak orang tak tahu risiko oral seks, padahal, menurut
penelitian lembaga kesehatan seks mahasiswa Stanford Inggris, SHPRC,herpes ,
chlamydia dan gonorrhea , HIV, HPV, sipilis, dan Hepatitis A mengancam
orang-orang yang kerap melakukan oral seks. Dari 150 tipe HPV, ada yang
menyebabkan penyakit menular seksual, kutil kelamin, bahkan meningkatkan risiko
kanker mulut, anal, vagina, dan penis.
Kalau dulu rokok dan minuman beralkohol
dianggap sebagai penyebab utama kanker mulut, American Cancer Society bahkan
menyatakan lebih dari setengah kankeroropharyngeal disebabkan oleh virus HPV.
Karenanya, oral seks akan menjadi seks yang tak aman untuk kesehatan jika
dilakukan tanpa memperhatikan kebersihan mulut dan organ vital.
Partner seks atau cinta satu semalam
Sebagian besar masyarakat modern mengaku
tak setuju dengan gaya hidup bebas yang mengandalkan partner seks tetap atau
teman kencan semalam untuk memuaskan hasrat seksual para lajang. Walaupun
begitu, banyak orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut, walaupun
bertentangan dengan budaya kita. alasannya seks sembarangan yang
membahayakan dan berisiko tinggi terhadap penyakit menular seksual banyak orang
menjadikan tipe kencan ini sebagai pilihan.
Sama seperti teman kencan semalam yang selesai berkencan selesai pula “kepentingan” mereka, partner seks juga tak akan saling menuntut, apalagi mengatur satu sama lain karena kejelasan status mereka di awal hubungan, yaitu sebatas teman tidur tanpa campur tangan urusan lainnya.
Sama seperti teman kencan semalam yang selesai berkencan selesai pula “kepentingan” mereka, partner seks juga tak akan saling menuntut, apalagi mengatur satu sama lain karena kejelasan status mereka di awal hubungan, yaitu sebatas teman tidur tanpa campur tangan urusan lainnya.
Suka menggunakan air liur untuk lubrikasi
vagina
Tim peneliti dari University of Michigan menemukan bahwa
penggunaan air liur sebagai pelumas dengan jari berisiko tinggi, bisa
menyebabkan infeksi jamur karena mengganggu keseimbangan bakteri di mulut
rahim. Sebaliknya, dalam buku The Art of Sex Coaching, seksolog California,
Patti Britton, mengungkapkan bahwa penggunaan air liur sebagai pelumas vagina
sangatlah aman.
Ternyata, jika mulut dan tangan bebas dari penyakit menular,
seperti herpes, radang gusi, sakit tenggorokan, dan penyakit mulut lainnya,
keamanan organ intim pun akan terjaga ketika kamu menggunakan air liur untuk
melubrikasi vagina. Selain terus waspada dengan kuman dalam mulut yang bisa
masuk ke rahim melalui vagina, atau yang menyebabkan infeksi kemaluan, kamu
juga menjaga tangan dalam keadaan bersih dan kuku tak panjang, apalagi tajam.
Masturbasi
Masturbasi
Kegiatan ini adalah perilaku seksual yang sangat wajar.
Bahkan, biolog Alfred Kinsey asal Amerika menemukan bahwa 40% laki-laki dan 30%
perempuan yang rutin berhubungan seksual juga masih rutin melakukan masturbasi.
Orang yang mengalami masalah untuk mencapai orgasme pun biasanya justru
dianjurkan untuk mempelajari cara masturbasi oleh para seksolog. Hal itu
dilakukan agar mereka mengetahui apa dan bagian mana yang bisa membuat mereka
terangsang sekaligus dipuaskan.
Tapi, masturbasi bisa jadi tidak normal jika
dilakukan terlalu intens dan dilakukan karena merasa tak puas dengan
pasangannya sendiri. Artinya, ada masalah dalam kehidupan seksual mereka dan masturbasi digunakan sebagai pelampiasan. Ini akan melahirkan hubungan yang tak
sehat.
Selain memberi manfaat bagi tubuh, seperti ampuh memperbaiki mood, mengurangi stres, dan membuat tidur nyenyak, masturbasi ternyata juga bisa memicu munculnya jerawat. Peneliti dari University Clinic Essen Germany menemukan bahwa produksi hormon testosteron akibat rangsangan seksual yang intens ampuh picu kemunculan jerawat, sama halnya saat kamu sedang jatuh cinta.
Selain memberi manfaat bagi tubuh, seperti ampuh memperbaiki mood, mengurangi stres, dan membuat tidur nyenyak, masturbasi ternyata juga bisa memicu munculnya jerawat. Peneliti dari University Clinic Essen Germany menemukan bahwa produksi hormon testosteron akibat rangsangan seksual yang intens ampuh picu kemunculan jerawat, sama halnya saat kamu sedang jatuh cinta.
Berita Terkait Pilihan Redaksi:
0 komentar:
Posting Komentar