Menurut kuasa hukum Nevin, kliennya tak layak diganjar oleh hukum, pasalnya ia
hanya membela kehormatannya yang telah direnggut oleh Nurettin Gider.
Tak hanya itu, akibat perbuatan pelaku, kliennya juga harus mengandung seorang
anak di dalam rahimnya.
Kisah tragis yang dialami oleh ibu warga sebuah desa kecil di barat daya Turki tersebut bermula ketika suaminya tengah pergi ke kota lain untuk mencari kerja musiman di bulan Januari. Di saat itu, Nurettin memaksanya berhubungan seks, di bawah todongan senjata api.
Kepadanya Nurettin mengatakan akan membunuh anak-anaknya yang masih berusia 2 dan 6 tahun, jika dia menolak ajakannya. Sejak itu, Nurettin memperkosaNevin secara berulang kali selama delapan bulan ke depan.
Tak hanya itu, pada suatu waktu, Nurettin menyelinap ke dalam rumah Nevin saat ia sedang tidur. Diam-diam ia mengambil foto Nevin, salah satu gambarnya memperlihatkan tubuh Nevin yang tengah hamil tua. Nurettin kemudian mengancam akan mempublikasikan gambar jika dia tidak mematuhinya.
Di kalangan penduduk desa-desa kecil di Turki, kehormatan wanitamerupakan segalanya, tidak hanya bagi dirinya sendiri namun juga bagi keluarga mereka.
Pada tanggal 28 Agustus, dengan kandungan berusia lima bulan dari seorangpria yang terus memperkosanya, Nevin memutuskan untuk menghentikan aksi Nurettin.
Saat Nurettin kembali ke rumahnya pada 30 Agustus untuk memperkosanya, Nevin meraih senjata ayah mertuanya yang tergantung di dinding dan dia menembaknya. Ia kemudian menembaknya sekali lagi.
"Saya mengejarnya, ia jatuh di tanah dan mulai memaki.. Saya menembak organ seksualnya kali ini. Ia kemudian tak bergerak saya tahu dia sudah mati. Saya kemudian memenggal kepalanya," aku Nevin.
Nevin kemudian menenteng kepala pemerkosa nya itu menuju alun-alun desa, dengan darah segar yang masih menetes dari dalamnya.
"Jangan bicarakan saya di belakang punggung saya, jangan pernah bermain dengan kehormatan saya," kata Nevin kepada masyarakat desa. "Ini adalah kepala dari orang yang bermain dengan kehormatan saya," lanjutnya.
Ia kemudian melemparkan kepala Nurettin ke tanah. Para penduduk desa yang kaget setengah mati segera memanggil pihak berwenang, yang kemudian menangkap Nevin.
Nevin saat ini berada di dalam sebuah penjara dan tengah menunggu untuk disidang.
Kisah tragis yang dialami oleh ibu warga sebuah desa kecil di barat daya Turki tersebut bermula ketika suaminya tengah pergi ke kota lain untuk mencari kerja musiman di bulan Januari. Di saat itu, Nurettin memaksanya berhubungan seks, di bawah todongan senjata api.
Kepadanya Nurettin mengatakan akan membunuh anak-anaknya yang masih berusia 2 dan 6 tahun, jika dia menolak ajakannya. Sejak itu, Nurettin memperkosaNevin secara berulang kali selama delapan bulan ke depan.
Tak hanya itu, pada suatu waktu, Nurettin menyelinap ke dalam rumah Nevin saat ia sedang tidur. Diam-diam ia mengambil foto Nevin, salah satu gambarnya memperlihatkan tubuh Nevin yang tengah hamil tua. Nurettin kemudian mengancam akan mempublikasikan gambar jika dia tidak mematuhinya.
Di kalangan penduduk desa-desa kecil di Turki, kehormatan wanitamerupakan segalanya, tidak hanya bagi dirinya sendiri namun juga bagi keluarga mereka.
Pada tanggal 28 Agustus, dengan kandungan berusia lima bulan dari seorangpria yang terus memperkosanya, Nevin memutuskan untuk menghentikan aksi Nurettin.
Saat Nurettin kembali ke rumahnya pada 30 Agustus untuk memperkosanya, Nevin meraih senjata ayah mertuanya yang tergantung di dinding dan dia menembaknya. Ia kemudian menembaknya sekali lagi.
"Saya mengejarnya, ia jatuh di tanah dan mulai memaki.. Saya menembak organ seksualnya kali ini. Ia kemudian tak bergerak saya tahu dia sudah mati. Saya kemudian memenggal kepalanya," aku Nevin.
Nevin kemudian menenteng kepala pemerkosa nya itu menuju alun-alun desa, dengan darah segar yang masih menetes dari dalamnya.
"Jangan bicarakan saya di belakang punggung saya, jangan pernah bermain dengan kehormatan saya," kata Nevin kepada masyarakat desa. "Ini adalah kepala dari orang yang bermain dengan kehormatan saya," lanjutnya.
Ia kemudian melemparkan kepala Nurettin ke tanah. Para penduduk desa yang kaget setengah mati segera memanggil pihak berwenang, yang kemudian menangkap Nevin.
Nevin saat ini berada di dalam sebuah penjara dan tengah menunggu untuk disidang.
0 komentar:
Posting Komentar