Pola haid boleh saja tidak teratur,
tetapi jika jarak antar menstruasi kurang dari 21 hari atau lebih dari 3
bulan, atau jika haid berlangsung lebih dari 10 hari maka Anda
harus mewaspadai adanya masalah ovulasi atau kondisi medis lainnya.
Berikut adalah 5 jenis gangguan mesntruasi yang kerap dialami wanita.
1. Amenore
Amenore adalah tidak ada menstruasi.
Istilah ini digunakan untuk perempuan yang belum mulai menstruasi setelah
usia 15 tahun (amenore primer) dan yang berhenti menstruasi selama 3
bulan, padahal sebelumnya pernah menstruasi (amenore sekunder).
Amenore primer biasanya disebabkan oleh
gangguan hormon atau masalah pertumbuhan. Amenore sekunder dapat
disebabkan oleh rendahnya hormon pelepas gonadotropin (pengatur
siklus haid), stres,anoreksia,
penurunan berat badan yang ekstrem, gangguan tiroid, olahraga berat, pil
KB, dan kista ovarium.
2. Sindrom Pramenstruasi (PMS)
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah
sekelompok gejala fisik, emosi, dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu
terakhir fase luteal (seminggu sebelum haid). Gejala biasanya tidak dimulai
sampai 13 hari sebelum siklus, dan selesai dalam waktu 4 hari setelah
perdarahan dimulai.
Beberapa gejala PMS yang sering
dirasakan:
- Payudara menjadi lembut dan bengkak
- Depresi, mudah tersinggung, murung dan emosi labil (mood swing)
- Tidak tertarik seks (libido menurun)
- Jerawat berkala
- Perut kembung atau kram
- Sakit kepala atau sakit persendian
- Sulit tidur
- Sulit buang air besar (BAB)
3. Dismenore
Dismenore adalah menstruasi menyakitkan.
Nyeri menstruasi terjadi di perut bagian bawah tetapi dapat menyebar
hingga ke punggung bawah dan paha. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang
parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi dalam rahim, yang merupakan
bagian normal proses menstruasi, dan biasanya pertama dirasakan ketika mulai
perdarahan dan terus berlangsung hingga 32 – 48 jam.
Dismenore yang dialami remaja umumnya
bukan karena penyakit (dismenore primer). Pada wanita lebih tua, dismenore
dapat disebabkan oleh penyakit tertentu (dismenore sekunder), seperti
fibroid uterus, radang panggul, dan endometriosis.
Dismenore primer dapat diperingan
gejalanya dengan obat penghilang
nyeri/anti-inflamasi seperti ibuprofen, ketoprofen dan naproxen.
Berolah raga, kompres dengan botol air panas, dan mandi air hangat juga
dapat mengurangi rasa sakit.
Bila nyeri menstruasi tidak hilang
dengan obat pereda nyeri, maka kemungkinan merupakan dismenore sekunder
yang disebabkan penyakit tertentu.
4. Menoragia
Menoragia adalah istilah medis untuk
perdarahan menstruasi yang berlebihan. Dalam satu siklus menstruasi normal,
perempuan rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah selama sekitar 7
hari haid. Bila perdarahan melampaui 7 hari atau terlalu deras (melebihi
80 ml), maka dikategorikan menoragia.
Penyebab utama menoragia adalah
ketidakseimbangan jumlah estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan endometrium terus terbentuk. Ketika
tubuh membuang endometrium melalui menstruasi, perdarahan menjadi parah.
Menoragia juga bisa disebabkan oleh
gangguan tiroid, penyakit darah, dan peradangan/infeksi pada vagina atau leher rahim.
5. Perdarahan Abnormal
Perdarahan vagina abnormal (di luar
menstruasi ) antara lain:
- Pendarahan di antara periode menstruasi
- Pendarahan setelah berhubungan seks
- Perdarahan setelah menopause
Perdarahan abnormal disebabkan
banyak hal. Dokter Anda mungkin memulai dengan memeriksa masalah
yang paling umum dalam kelompok usia Anda. Masalah serius seperti fibroid
uterus, polip, atau bahkan kanker dapat menjadi sebab perdarahan abnormal.
Baik pada remaja maupun wanita menjelang
menopause, perubahan hormon dapat menyebabkan siklus haid tidak teratur.
wuih nais info gan :)
BalasHapussama2 gan..
Hapus