Fior Mendez, Kisahnya Menginspirasi Dunia |
Di antara nama para model senior, mencuatlah beberapa nama top model muda yang berpotensi. Salah satunya Fior Mendez, 22 tahun dari Republik Dominika.
Ia baru
saja pindah ke kota New York dua bulan lalu dan langsung mendapatkan banyak
pekerjaan prestisius, salah satunya peragaan Nzinga Knight.
Siapa sangka di balik kesuksesannya sebagai model baru, terdapat penderitaan yang cukup mendalam. Semua berawal dari ibunya yang meninggalkan dirinya di Panti Asuhan Orfanato Ninos de Cristo di kota La Romana, Republik Dominika. Saat itu ia berusia 13 tahun dan hal tersebut dilakukan ibunya karena keterbatasan dana.
Di Amerika Latin, anak yatim piatu kerap jatuh ke lingkaran prostitusi demi membebaskan diri dari kemiskinan. Namun beruntung bagi Fior yang mendapatkan pelatihan komputer dari The Orphaned Starfish Foundation di panti asuhannya.
Sayangnya, usianya terbilang tua untuk dititipkan di panti asuhan dan ia terpaksa diusir. Ia pun sempat menjadi gelandangan. Sekali lagi nasib baik mengikuti Fior, dimana Sonia Hane, salah satu pendiri organisasi mengajaknya pergi ke New York untuk meneruskan studinya.
Dari sinilah tawaran untuk menjadi model di New York terus berdatangan. Setiap casting yang didatanginya berjalan mulus dan ia mendapatkan pekerjaan modelling yang ia idamkan. Sejak kecil, ketika ia menonton TV tentang modelling, ia bercita-cita menjadi model dan kini impiannya tercapai.
Dengan tinggi badan 178 cm, ia kini menjadi inspirasi bagi banyak gadis yang ingin merngubah nasibnya. Seperti yang dilansir dari Dailymail, ia ingin bisa membalas terima kasih kepada Sonia Hane. Karena dari Sonia, ia berkesempatan mengenal Prince Riley, pendiri Agensi model Signature, yang mendukungnya menjadi model yang sukses.
Siapa sangka di balik kesuksesannya sebagai model baru, terdapat penderitaan yang cukup mendalam. Semua berawal dari ibunya yang meninggalkan dirinya di Panti Asuhan Orfanato Ninos de Cristo di kota La Romana, Republik Dominika. Saat itu ia berusia 13 tahun dan hal tersebut dilakukan ibunya karena keterbatasan dana.
Di Amerika Latin, anak yatim piatu kerap jatuh ke lingkaran prostitusi demi membebaskan diri dari kemiskinan. Namun beruntung bagi Fior yang mendapatkan pelatihan komputer dari The Orphaned Starfish Foundation di panti asuhannya.
Sayangnya, usianya terbilang tua untuk dititipkan di panti asuhan dan ia terpaksa diusir. Ia pun sempat menjadi gelandangan. Sekali lagi nasib baik mengikuti Fior, dimana Sonia Hane, salah satu pendiri organisasi mengajaknya pergi ke New York untuk meneruskan studinya.
Dari sinilah tawaran untuk menjadi model di New York terus berdatangan. Setiap casting yang didatanginya berjalan mulus dan ia mendapatkan pekerjaan modelling yang ia idamkan. Sejak kecil, ketika ia menonton TV tentang modelling, ia bercita-cita menjadi model dan kini impiannya tercapai.
Dengan tinggi badan 178 cm, ia kini menjadi inspirasi bagi banyak gadis yang ingin merngubah nasibnya. Seperti yang dilansir dari Dailymail, ia ingin bisa membalas terima kasih kepada Sonia Hane. Karena dari Sonia, ia berkesempatan mengenal Prince Riley, pendiri Agensi model Signature, yang mendukungnya menjadi model yang sukses.
0 komentar:
Posting Komentar