Bagi kebanyakan orang, gemuk adalah
faktor risiko berbagai penyakit mematikan. Namun bagi seorang narapidana di
Amerika Serikat, tubuh yang gemuk justru menyelamatkannya dari eksekusi mati
karena dikhawatirkan obatnya tidak mempan.
Ronald Post, seorang terpidana mati di
Ohio sedianya bakal menjalani eksekusi pada 16 Januari 2012. Namun karena berat
badannya saat itu masih 218 kg, suntikan maut batal diberikan karena
diperkirakan tidak mempan dan justru akan membuatnya tersiksa.
Dalam kaitannya dengan pemberian obat,
berat badan memang sangat diperhitungkan. Berat badan yang berlebih akan
membuat wilayah distribusi obat menjadi lebih luas, sehingga tidak memberikan
efek yang diharapkan saat diberikan pada dosis normal.
"Kondisi fisik dan medisnya (Post)
yang unik punya risiko, bahwa setiap upaya untuk mengeksekusinya akan berujung
pada rasa sakit yang serius baik secara fisik maupun psikologis, seperti halnya
eksekusi yang melibatkan penyiksaan sampai mati," tulis pengacara Post seperti
dikutip dari News.com.au, Selasa (18/9/2012).
Di Ohio maupun negara lain yang
menerapkan eksekusi mati melalui obat suntik, berat badan narapidana selalu
jadi perhatian khsusus dan kadang berujung pada kontroversi. Beberapa kasus
yang pernah tercatat antara lain sebagai berikut:
1. Richard Cooey
Tahun 2008, pengadilan federal menolak
permohonan pembatalan eksekusi mati atas terpidana pembunuhan ganda Richard
Cooey yang mengaku terlalu gemuk untuk dieksekusi. Alasan bahwa menu makan yang
tidak sehat dan minimnya kesempatan olahraga tidak diterima oleh jaksa, hingga
akhirnya Cooey yang saat itu bobotnya 121 kg tetap disuntik mati pada Oktober
2008.
2. Christopher Newton
Tahun 2007, seorang terpidana mati kasus
pembunuhan, Christopher Newton baru bisa dieksekusi setelah melalui proses
penyuntikan yang memakan waktu 2 jam. Menurut seorang juru bicara, lamanya
proses penyuntikan dipicu oleh breat badan Newton yang mencapai 120 kg.
3. Mitchell Rup
Tahun 1994, pengadilan negara bagian
Washington menangguhkan hukuman gantung bagi seorang terpidana mati, Mitchell
Rup. Dikhawatirkan dengan berat badannya yang mencapai 180 kg, hukuman gantung
bisa membuat kepalanya langsung terpenggal karena lehernya tidak kuat. Dengan
berbagai pertimbangan, hukuman Rupe dikurangi jadi penjara seumur hidup dan
akhirnya meninggal dengan sendirinya tahun 2006.
0 komentar:
Posting Komentar