Umumnya orang akan bersusah payah untuk
membesarkan payudaranya. Tapi Annie Hawkins-Turner menjadi perempuan dengan
payudara terbesar alami di dunia, namun dengan kondisinya ini ia tidak bisa menyusui.
Annie Hawkins-Turner (53 tahun) asal Atlanta, Georgia memiliki ukuran bra 102ZZZ telah menjadi perempuan dengan payudara alami terbesar di dunia dan tercatat dalam Guinness World Record.
"Tidak ada yang terlihat seperti saya, karena saya adalah salah satu diantara sejuta orang. Saya selalu ditiru tapi tidak pernah diduplikasi," ujar Hawkins-Turner, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (13/7/2012).
Saat ini diketahui payudara Hawkins-Turner memiliki berat sebesar 50,8 kg, dan ia sama sekali tidak pernah terpikirkan untuk melakukan operasi pengurangi bobot payudaranya.
"Saya tidak pernah berpikir harus melakukan operasi untuk memperbaiki kondisi saya, mengapa harus memperbaiki sesuatu yang memang tidak rusak?" ungkapnya.
Hawkins-Turner adalah seorang penderita gigantomastia, yaitu suatu kondisi yang melibatkan pertumbuhan progresif dari jaringan payudara. Kondisi ini memberikan masalah tersendiri untuknya, seperti sakit saat membungkuk, mati rasa di pundak, sulit saat mengenakan sabuk pengaman karena terlalu ketat dan menyetir.
"Saya pun tidak bisa menyusui anak-anak ketika mereka lahir, karena ukuran dada ini membuat saya tidak menemukan cara yang nyaman untuk menempatkan bayi di dada," ujar Hawkins-Turner yang sudah ditinggal meninggal suaminya 7 tahun lalu.
Ia menuturkan setiap hari selalu ada orang yang menggodanya dan ia tidak tahu itu siapa, mengejek tanpa ada alasan. Padahal ia berpikir sama seperti orang lain, hanya saja diberikan anugerah lebih untuk ukuran payudaranya.
"Bullying pertama dimulai ketika saya membeli bra untuk pertama kalinya diusia 10 tahun. Saya tidak tahu apa ukuran saya, yang tahu hanya berukuran besar. Satu-satunya yang saya ingat adalah bra dari kapas seperto bola, disitu saya tahu bahwa saya berbeda," ujar Hawkins-Turner.
Payudara yang terlalu besar bisa menyebabkan masalah bagi siapa pun di segala usia, kondisi ini dapat mempengaruhi fisik dan juga emosional dari pasien yang berdampak pada kualitas hidupnya.
Payudara yang lebih besar juga menyebabkan akumulasi lebih tinggi terhadap polutan yang kemudian nantinya ditransfer ke bayi melalui proses menyusui. Ini karena payudara menyerap polusi dan meningkatkan beban kesalahan.
Annie Hawkins-Turner (53 tahun) asal Atlanta, Georgia memiliki ukuran bra 102ZZZ telah menjadi perempuan dengan payudara alami terbesar di dunia dan tercatat dalam Guinness World Record.
"Tidak ada yang terlihat seperti saya, karena saya adalah salah satu diantara sejuta orang. Saya selalu ditiru tapi tidak pernah diduplikasi," ujar Hawkins-Turner, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (13/7/2012).
Saat ini diketahui payudara Hawkins-Turner memiliki berat sebesar 50,8 kg, dan ia sama sekali tidak pernah terpikirkan untuk melakukan operasi pengurangi bobot payudaranya.
"Saya tidak pernah berpikir harus melakukan operasi untuk memperbaiki kondisi saya, mengapa harus memperbaiki sesuatu yang memang tidak rusak?" ungkapnya.
Hawkins-Turner adalah seorang penderita gigantomastia, yaitu suatu kondisi yang melibatkan pertumbuhan progresif dari jaringan payudara. Kondisi ini memberikan masalah tersendiri untuknya, seperti sakit saat membungkuk, mati rasa di pundak, sulit saat mengenakan sabuk pengaman karena terlalu ketat dan menyetir.
"Saya pun tidak bisa menyusui anak-anak ketika mereka lahir, karena ukuran dada ini membuat saya tidak menemukan cara yang nyaman untuk menempatkan bayi di dada," ujar Hawkins-Turner yang sudah ditinggal meninggal suaminya 7 tahun lalu.
Ia menuturkan setiap hari selalu ada orang yang menggodanya dan ia tidak tahu itu siapa, mengejek tanpa ada alasan. Padahal ia berpikir sama seperti orang lain, hanya saja diberikan anugerah lebih untuk ukuran payudaranya.
"Bullying pertama dimulai ketika saya membeli bra untuk pertama kalinya diusia 10 tahun. Saya tidak tahu apa ukuran saya, yang tahu hanya berukuran besar. Satu-satunya yang saya ingat adalah bra dari kapas seperto bola, disitu saya tahu bahwa saya berbeda," ujar Hawkins-Turner.
Payudara yang terlalu besar bisa menyebabkan masalah bagi siapa pun di segala usia, kondisi ini dapat mempengaruhi fisik dan juga emosional dari pasien yang berdampak pada kualitas hidupnya.
Payudara yang lebih besar juga menyebabkan akumulasi lebih tinggi terhadap polutan yang kemudian nantinya ditransfer ke bayi melalui proses menyusui. Ini karena payudara menyerap polusi dan meningkatkan beban kesalahan.
0 komentar:
Posting Komentar