Bebasnya Ariel Peterpan yang tersandung kasus video porno beberapa tahun yang lalu menimbulkan rasa penasaran bagi kita. Perilaku Ariel yang suka mengoleksi video pornonya sendiri disebut kebiasaan sexting.
Sexting adalah tindakan mengabadikan adegan seks yang tersurat melalui pesan bergambar, entah itu MMS, atau video. Sexting ini mulai populer sejak 2005, di mana saat itu sexting berkembang di beberapa wilayah negara besar seperti Amerika, Australia, New Zealand, Inggris dan Kanada.
Sebenarnya apa sih yang mendorong orang
(terutama pria) mengabadikan adegan intimnya? Berikut adalah pengakuan 10
orang yang berbagi pengalaman tentang video seks mereka.
1. Dokumentasi Pribadi
"Sebagai dokumentasi saja,
kalau-kalau nanti si dia sudah tak menjadi milik saya," - Derry, 31
tahun-
Perlu dipahami, apabila tak semua orang
mampu melupakan seseorang yang pernah istimewa di hatinya dengan sangat cepat.
Dan bahkan terkadang sama sekali tak bisa melupakan. Karena takut bahwa suatu
saat akan kehilangan, terkadang mereka akan mengabadikannya lewat foto atau
video. Pria sendiri menganggap bahwa adegan intim adalah momen yang layak untuk
diingat, sehingga ada beberapa orang yang mengabadikan momen intimnya agar
suatu saat jika mereka berpisah, mereka tetap punya sesuatu untuk dikenang.
2. Buat Seru-seruan Bersama Pasangan
"Seru aja kalau dilihat bareng sama
pasangan!" - Arsya, 28 tahun -
Sebagian kecil pria, menganggap bahwa
menikmati adegan intim yang diabadikan bersama kekasih adalah hal yang
menyenangkan. Mereka tak hanya membahas, bahkan kegiatan ini juga berfungsi
sebagai foreplay seru bersama pasangan.
3. Bukti Kejantanan
"Bukti bahwa saya adalah pria jantan!" -Jojo,
26 tahun -
Tak hanya wanita saja, sebagian besar
pria juga mengalami krisis kepercayaan diri seperti Anda. Sehingga terkadang
mereka perlu tahu seberapa jantan mereka saat di atas tempat tidur. Sayangnya
mendengarnya dari Anda saja tidaklah cukup, dan akhirnya mereka merekamnya
lewat video agar mereka bisa benar-benar yakin bahwa mereka ini tampil sempurna
di depan Anda.
4. Untuk Pamer
"Jawaban saya ini mungkin akan
membuat para wanita yang pernah dekat dengan saya marah. Tapi, jujur saja, saya
suka mengabadikannya untuk memamerkan kepada teman saya," - Abe, 26
tahun -
Dibaca beberapa kali pun Anda akan sebal
dan emosi. Namun, tak memungkiri bahwa ada beberapa pria yang sama seperti Abe.
Yang mengabadikan adegan intim bersama pasangan hanya untuk sekedar memamerkan
kepada teman dan menunjukkan eksistensinya sebagai don juan.
5. Jaminan Hubungan
"Saya pernah bikin satu rekaman
video saat masih bersama pacar pertama dulu. Dia cantik dan sangat susah
didapatkan sehingga saya membuat video itu sebagai jaminan bahwa ia tak akan
meninggalkan saya. Tetapi, sia-sia. Ia tetap meninggalkan saya!" -Nino,
33 tahun -
Rasa takut, tidak percaya diri dan takut
kehilangan kerap mendorong seseorang bertindak suatu hal yang terkadang di luar
akal sehat. Menganggap bahwa video intim yang dibuatnya bisa menjamin seseorang
agar tak pergi meninggalkannya bukanlah suatu hal yang bijaksana, karena
keberadaan video tersebut tak akan selalu menjamin seseorang untuk tetap
bersama dalam sebuah komitmen. Raga mungkin bisa diikat, tetapi jika sudah membahas
soal hati, siapa sih yang bisa mengaturnya?
6. Cari Sensasi
"Kalau buat saya sih buat sensasi
aja. Saat saya melihat kembali video yang saya bikin saya dengan mudah turn
on," - Rod,32 tahun -
Karena memiliki fisik yang berbeda, pria
memiliki cara yang berbeda-beda pula untuk turn on. Ada yang lebih memilih turn
on dengan melihat sebuah film atau foto terlebih dahulu. Seperti halnya, Rod,
yang memilih mengabadikan adegan intimnya agar saat akan berhubungan intim
dengan pasangan ia mudah turn on.
7. Untuk Menjaga Diri
"Ada beberapa koleksi video seks
pribadi yang saya punya di ponsel dan laptop. Saya selalu menyembunyikannya
secara rapi dalam sebuah folder rahasia. Ini saya lakukan karena saya sering
bekerja bepergian ke luar kota. Sedangkan pasangan kan jauh, daripada saya
selingkuh saya putar saja video kami dan self service. Aman kan dari
selingkuh?" - Ben, 31 tahun -
Bahkan terkadang wanita juga mendukung
pria mengabadikan hubungan intimnya, salah satu alasannya adalah karena mereka
tak ingin pasangannya selingkuh. Daripada selingkuh mending self service dengan
bantuan alat atau video bersama.
8. Fantasi
"Saya termasuk pria yang memiliki
hasrat cukup tinggi. Dulu saya sering mencari one night stand partner. Namun
karena sadar bahayanya, akhirnya saya merekamnya saja. Jadi kalau saya sedang
'butuh' saya akan memutar dan melihat adegan tersebut," - Ferdy, 29
tahun -
Seks adalah kebutuhan yang cukup
mendasar, dan kebutuhan pria atas seks lebih besar ketimbang wanita. Untuk itulah
mereka akan berusaha untuk mencukupi kebutuhan tersebut dengan berbagai cara,
khususnya self service. Dan alat bantu mereka pun bermacam-macam, mulai dari
sex toys, sampai video porno, atau video seks pribadi.
9. Demi Gengsi
"Saya nggak mau kalah dong dengan
bintang film porno yang beraksi dengan banyak proses editing gambar. Daripada
hanya nonton yang sudah jadi, saya iseng membuatnya sendiri. Menurut saya
hasilnya jauh lebih bagus dan alami, akhirnya saya jadi ketagihan dan sampai
sekarang saya punya beberapa koleksi pribadi. Tapi saya menyimpannya untuk saya
dan pasangan saja, saya tak berniat mengkomersilkannya," - Martin, 35
tahun -
Dalam setiap diri seseorang ada sisi
kenarsisan, atau mengagumi diri sendiri. Dan kebanyakan pria tak mau jika
terlihat kalah dari orang lain. Untuk membangun sebuah rasa percaya diri dan
bangga akan diri sendiri, maka Martin membuat video seks pribadi yang
memberikan kepuasan tersendiri baginya.
10. Mengukur Kemampuan
"Dia adalah orang yang pendiam dan
tak banyak mengungkapkan pendapatnya. Akhirnya saya memutuskan untuk merekam
adegan intim kami sehingga saya tahu apakah performa saya semakin ok atau
tidak," - Terry, 29 tahun -
Tak memungkiri bahwa dalam berhubungan intim,
pasangan perlu selalu belajar untuk meningkatkan performa. Sehingga ada
beberapa orang yang menganggap mengabadikannya melalui video sangatlah penting
untuk mengetahui sejauh mana mereka telah mengalami kemajuan. Apalagi jika
salah satu pasangan cenderung tertutup dan tak terlalu suka membahas soal
hubungan intim bersama pasangannya.
Terlepas dari alasan kebutuhan akan seks,
video intim memang sangat beresiko menimbulkan masalah ketimbang kepuasan.
Namun, semua keputusan, Woman kembalikan kepada Anda. Ingin mengabadikan momen
intim bersama pasangan atau tidak, adalah pilihan Anda.
referensi: vemale.com
Berita Pilihan Redaksi:
0 komentar:
Posting Komentar