Banyak bergerak dan melakukan aktivitas
bisa mencegah orang kelebihan berat badan dan mengurangi risiko penyakit. Tapi
survei menunjukkan 29,8 persen orang Indonesia malas bergerak.
Laporan yang dilansir dariThe Lancet mengenai aktivitas fisik dari penduduk di seluruh dunia menemukan rata-rata 29,8 persen orang Indonesia malas bergerak atau tidak aktif.
Dari jumlah itu, penduduk laki-laki lebih banyak yang malas bergerak dengan prosentase untuk laki-laki 31,5 persen sedangkan perempuan 28,1 persen, seperti dikutip dari Guardian.co.uk, Rabu (25/7/2012).
Studi yang dilakukan oleh peneliti Dr Pedro C Hallal dariUniversidade Federal de Pelotas ini menggunakan 155 survei penduduk dan melibatkan sekitar 122 negara di seluruh dunia.
Dalam studi ini diketahui negara yang penduduknya paling malas gerak atau paling tidak aktif adalah Malta, yang sekitar 71,9 persen penduduknya tidak aktif. Sedangkan negara yang penduduknya aktif adalah Bangladesh karena hanya 4,7 persen penduduknya yang tidak aktif.
Dr Hallal mengatakan semakin kaya dan sejahtera negara tersebut, maka semakin banyak penduduknya yang malas bergerak.
"Di sebagian besar negara, penduduk yang tidak aktif akan meningkat seiring dengan usia dan lebih banyak dialami oleh perempuan serta pada negara berpendapatan besar," ujar Dr Hallal, seperti dikutip dari HuffingtonPost.
Ahli diet menuturkan diketahui jika seseorang malas bergerak atau beraktivitas maka ia memiliki kesempatan lebih besar mengalami kelebihan berat badan karena hanya sedikit kalori yang dibakar.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan membuatnya lebih berisiko terkena berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, diabetes tipe 2 yang memang lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup, kanker usus dan kanker payudara.
Untuk itu seseorang memang tidak disarankan terlalu banyak duduk, dan diharapkan setiap beberapa saat diminta untuk berdiri karena turut membantu membakar kalori 3 kali lebih banyak ketimbang hanya duduk.
Hal ini karena kontraksi otot yang diperlukan untuk berdiri bisa memicu proses penting yang berkaitan dengan pemecahan lemak dan juga gula, sedangkan jika seseorang duduk maka kontraksi otot ini terhenti dan melambat.
Laporan yang dilansir dariThe Lancet mengenai aktivitas fisik dari penduduk di seluruh dunia menemukan rata-rata 29,8 persen orang Indonesia malas bergerak atau tidak aktif.
Dari jumlah itu, penduduk laki-laki lebih banyak yang malas bergerak dengan prosentase untuk laki-laki 31,5 persen sedangkan perempuan 28,1 persen, seperti dikutip dari Guardian.co.uk, Rabu (25/7/2012).
Studi yang dilakukan oleh peneliti Dr Pedro C Hallal dariUniversidade Federal de Pelotas ini menggunakan 155 survei penduduk dan melibatkan sekitar 122 negara di seluruh dunia.
Dalam studi ini diketahui negara yang penduduknya paling malas gerak atau paling tidak aktif adalah Malta, yang sekitar 71,9 persen penduduknya tidak aktif. Sedangkan negara yang penduduknya aktif adalah Bangladesh karena hanya 4,7 persen penduduknya yang tidak aktif.
Dr Hallal mengatakan semakin kaya dan sejahtera negara tersebut, maka semakin banyak penduduknya yang malas bergerak.
"Di sebagian besar negara, penduduk yang tidak aktif akan meningkat seiring dengan usia dan lebih banyak dialami oleh perempuan serta pada negara berpendapatan besar," ujar Dr Hallal, seperti dikutip dari HuffingtonPost.
Ahli diet menuturkan diketahui jika seseorang malas bergerak atau beraktivitas maka ia memiliki kesempatan lebih besar mengalami kelebihan berat badan karena hanya sedikit kalori yang dibakar.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan membuatnya lebih berisiko terkena berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, diabetes tipe 2 yang memang lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup, kanker usus dan kanker payudara.
Untuk itu seseorang memang tidak disarankan terlalu banyak duduk, dan diharapkan setiap beberapa saat diminta untuk berdiri karena turut membantu membakar kalori 3 kali lebih banyak ketimbang hanya duduk.
Hal ini karena kontraksi otot yang diperlukan untuk berdiri bisa memicu proses penting yang berkaitan dengan pemecahan lemak dan juga gula, sedangkan jika seseorang duduk maka kontraksi otot ini terhenti dan melambat.
hahahhaa,,,
BalasHapusorang Indonesia memang bgtu gan,,,
Kayak gtu pengen maju,, ?? Anggota Dewan saja bgtuu...
wkwkwkkk
iya gan salah satu faktor penghambat kemajuan Indonesia adalah tingkat kemalasan penduduknya..
HapusUdah level dewa semua..