Berwisata religi ke Timur Tengah
membutuhkan banyak persiapan. Mengetahui suhu, peraturan yang berlaku dan
masyarakat di sana adalah hal esensial yang wajib dikenali dengan baik. Inilah
6 tips jitu agar umrah lancar.
Makkah menjadi tujuan wisata religi semua Muslim di dunia. Beragam aktivitas yang berlangsung di sana mungkin akan membingungkan Anda. Agar lancar, baca dahulu 6 tips aman saat umrah di tanah suci.
1. Biasakan dengan multikultur
Semua Muslim di dunia memiliki keinginan yang sama yaitu berkunjung ke Tanah Suci. Bertemu dengan orang asing bukanlah hal yang aneh di sini. Hampir semua suku dan bangsa berkumpul di sini seperti Asia, Eropa, Amerika hingga Afrika. Biasakan dengan perbedaan yang sangat beragam ini. Jangan aneh jika melihat orang Afrika yang tinggi besar dan menjulang.
Tak semua orang mengerti bahasa Inggris, jadi salah satu bahasa universal yang bisa digunakan di sini adalah bahasa tubuh. Keberagaman bangsa juga berpengaruh dengan cara Anda berinteraksi. Hati-hati jika mengobrol atau menyapa, jangan sampai menyinggung bangsa lain dan malah membuat wisata Anda jadi tidak mengenakkan.
2. Perhatikan gaya berpakaian
Sebagai pusat agama Islam, Makkah memiliki tata cara berpakaian yang sangat ketat. Menurut Ketua MUI Jawa Barat, Miftah Faridl dalam perbincangan dengan detikTravel, semua yang datang ke sana diwajibkan menggunakan pakaian yang sopan. Sopan bagi wanita adalah menutup aurat dengan baik. Memakai pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah. Jika ingin lebih aman, wanita juga bisa memakai cadar.
Sedangkan laki-laki diwajibkan memakai celana di bawah lutut. Kebanyakan laki-laki di sini menggunakan gamis pria atau baju koko dan peci. Usahakan untuk menaati peraturan yang ada karena ada denda berat jika melanggar.
3. Kenali suhu di sana
Suhu di Arab Saudi bisa sangat kontras. Pada musim panas, suhu di sana bisa mencapai 50 derajat Celcius sedangkan saat musim dingin, suhu bisa sampai 10 derajat Celcius. Musim panas berlangsung dari April hingga Oktober sedangkan sisanya, suhu cenderung lebih rendah.
Siang dan malam di sana juga memiliki suhu yang sangat kontras. Perbedaan suhu antara siang dan malam bisa mencapai 20 derajat. Jika siang bersuhu 45 derajat, maka malam bisa mencapai 25 derajat. Biasakan dengan suhu ini. Persiapkan lipbalm dan losion agar kulit tidak kering dan bibir tidak pecah. Jangan lupa juga untuk menyiapkan baju yang sesuai dengan suhu.
4. Jangan pernah lepas dari muhrim
Wanita memiliki posisi yang lebih rentan dibanding laki-laki di Arab Saudi. Bagi wanita, jangan pernah pergi sendiri, meski ke kamar mandi. Minta muhrim Anda menunggu di depan kamar mandi. Hal ini untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Faktanya, banyak kasus penculikan wanita.
Selain itu, muhrim juga diperlukan untuk keluar masuk bandara. Anda tidak diperkenankan keluar dari Arab Saudi jika tidak memiliki muhrim. Namun ada pengecualian bagi wanita yang sudah berumur 45 tahun ke atas. Menurut Ustadz Miftah, wanita yang berumur 45 tahun ke atas bisa datang tanpa muhrim asal datang berkelompok.
5. Hindari membawa tas besar saat di Masjidil Haram
Banyak kegiatan yang dilakukan di dalam Masjidil Haram. Mulai dari tawaf, salat, sa'i, tahalul dan lain-lain. Wajar saja jika Anda ingin membawa barang-barang keperluan selama di dalam sana. Namun tak perlu membawa tas besar untuk masuk ke sana karena akan merepotkan Anda.
Di pintu masuk masjid, Anda akan diperiksa oleh pihak keamanan. Semua tas akan diperiksa, semakin banyak bawaan, semakin lama pemeriksaan. Selain itu, tas besar juga akan merepotkan diri Anda saat tawaf karena bisa terseret orang di kiri dan kanan. Saat ingin ke Masjidil Haram, cukup membawa kantong plastik untuk menyimpan sandal. Karena di dalam masjid disediakan galon berisi air zam-zam jadi Anda tak perlu kuatir kehausan atau kekurangan minum.
6. Hati-hati dengan pedagang keliling di sana
Banyaknya jenis barang yang dijajakan para pedangan di sana kadang membuat Anda lupa diri. Eits, jangan mudah terpengaruh dengan mereka. Kebanyakan pedagang keliling atau pedagang asongan di Arab senang memaksa saat berjualan.
Selain itu juga Anda perlu waspada. Beberapa pedagang menjual barang imitasi seperti cincin, gelang tasbih. Harganya pun dipatok mahal, jadi pintar-pintar menawar dan jangan mudah menyerah dengan paksaan mereka.
Makkah menjadi tujuan wisata religi semua Muslim di dunia. Beragam aktivitas yang berlangsung di sana mungkin akan membingungkan Anda. Agar lancar, baca dahulu 6 tips aman saat umrah di tanah suci.
1. Biasakan dengan multikultur
Semua Muslim di dunia memiliki keinginan yang sama yaitu berkunjung ke Tanah Suci. Bertemu dengan orang asing bukanlah hal yang aneh di sini. Hampir semua suku dan bangsa berkumpul di sini seperti Asia, Eropa, Amerika hingga Afrika. Biasakan dengan perbedaan yang sangat beragam ini. Jangan aneh jika melihat orang Afrika yang tinggi besar dan menjulang.
Tak semua orang mengerti bahasa Inggris, jadi salah satu bahasa universal yang bisa digunakan di sini adalah bahasa tubuh. Keberagaman bangsa juga berpengaruh dengan cara Anda berinteraksi. Hati-hati jika mengobrol atau menyapa, jangan sampai menyinggung bangsa lain dan malah membuat wisata Anda jadi tidak mengenakkan.
2. Perhatikan gaya berpakaian
Sebagai pusat agama Islam, Makkah memiliki tata cara berpakaian yang sangat ketat. Menurut Ketua MUI Jawa Barat, Miftah Faridl dalam perbincangan dengan detikTravel, semua yang datang ke sana diwajibkan menggunakan pakaian yang sopan. Sopan bagi wanita adalah menutup aurat dengan baik. Memakai pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah. Jika ingin lebih aman, wanita juga bisa memakai cadar.
Sedangkan laki-laki diwajibkan memakai celana di bawah lutut. Kebanyakan laki-laki di sini menggunakan gamis pria atau baju koko dan peci. Usahakan untuk menaati peraturan yang ada karena ada denda berat jika melanggar.
3. Kenali suhu di sana
Suhu di Arab Saudi bisa sangat kontras. Pada musim panas, suhu di sana bisa mencapai 50 derajat Celcius sedangkan saat musim dingin, suhu bisa sampai 10 derajat Celcius. Musim panas berlangsung dari April hingga Oktober sedangkan sisanya, suhu cenderung lebih rendah.
Siang dan malam di sana juga memiliki suhu yang sangat kontras. Perbedaan suhu antara siang dan malam bisa mencapai 20 derajat. Jika siang bersuhu 45 derajat, maka malam bisa mencapai 25 derajat. Biasakan dengan suhu ini. Persiapkan lipbalm dan losion agar kulit tidak kering dan bibir tidak pecah. Jangan lupa juga untuk menyiapkan baju yang sesuai dengan suhu.
4. Jangan pernah lepas dari muhrim
Wanita memiliki posisi yang lebih rentan dibanding laki-laki di Arab Saudi. Bagi wanita, jangan pernah pergi sendiri, meski ke kamar mandi. Minta muhrim Anda menunggu di depan kamar mandi. Hal ini untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Faktanya, banyak kasus penculikan wanita.
Selain itu, muhrim juga diperlukan untuk keluar masuk bandara. Anda tidak diperkenankan keluar dari Arab Saudi jika tidak memiliki muhrim. Namun ada pengecualian bagi wanita yang sudah berumur 45 tahun ke atas. Menurut Ustadz Miftah, wanita yang berumur 45 tahun ke atas bisa datang tanpa muhrim asal datang berkelompok.
5. Hindari membawa tas besar saat di Masjidil Haram
Banyak kegiatan yang dilakukan di dalam Masjidil Haram. Mulai dari tawaf, salat, sa'i, tahalul dan lain-lain. Wajar saja jika Anda ingin membawa barang-barang keperluan selama di dalam sana. Namun tak perlu membawa tas besar untuk masuk ke sana karena akan merepotkan Anda.
Di pintu masuk masjid, Anda akan diperiksa oleh pihak keamanan. Semua tas akan diperiksa, semakin banyak bawaan, semakin lama pemeriksaan. Selain itu, tas besar juga akan merepotkan diri Anda saat tawaf karena bisa terseret orang di kiri dan kanan. Saat ingin ke Masjidil Haram, cukup membawa kantong plastik untuk menyimpan sandal. Karena di dalam masjid disediakan galon berisi air zam-zam jadi Anda tak perlu kuatir kehausan atau kekurangan minum.
6. Hati-hati dengan pedagang keliling di sana
Banyaknya jenis barang yang dijajakan para pedangan di sana kadang membuat Anda lupa diri. Eits, jangan mudah terpengaruh dengan mereka. Kebanyakan pedagang keliling atau pedagang asongan di Arab senang memaksa saat berjualan.
Selain itu juga Anda perlu waspada. Beberapa pedagang menjual barang imitasi seperti cincin, gelang tasbih. Harganya pun dipatok mahal, jadi pintar-pintar menawar dan jangan mudah menyerah dengan paksaan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar