Penggemar tinju dunia tentu tak asing lagi dengan nama Bernard Hopkins. Dialah sang algojo (the executioner). Namun tahukah anda kalau petinju sangar yang ditakuti itu telah memeluk Islam?
Nama Bernard Hopkins yang dijuluki “sang
algojo (the executioner)”, tentu sudah tak asing lagi bagi para penggemar tinju
dunia.
Sejumlah nama-nama petinju tenar seperti Oscar de la Hoya, Roy Jones Jr, Felix Trinidad, Antonio Tarver, dan Glen Johnson pernah dipukul roboh di atas ring.
Sejumlah nama-nama petinju tenar seperti Oscar de la Hoya, Roy Jones Jr, Felix Trinidad, Antonio Tarver, dan Glen Johnson pernah dipukul roboh di atas ring.
Julukan ini
diberikan karena kemampuan pukulannya dalam merobohkan lawan-lawannya di atas
ring tinju. Nama-nama tenar macam Oscar de la Hoya,Roy Jones Jr, Felix
Trinidad, Antonio Tarver, dan Glen Johnson pernah dikanvaskannya.
Bernard Hopkins memulai karier tinju
profesionalnya sejak tahun 1988. Ia merupakan petinju terbaik yang pernah
dimiliki Amerika Serikat. Namanya mulai dikenal luas publik Amerika dan
dunia karena keberhasilannya mempertahankan rekor 20 kali gelar juara tinju
dunia kelas menengah.
Di masa jayanya hingga menjelang pensiun, pria kelahiran
Philadelphia, Pennsylvania, 15 Januari 1965 ini, merupakan petinju
pertama di dunia yang memegang empat gelar kejuaraan utama dunia.
Hopkins tumbuh dan dibesarkan oleh kedua
orang tuanya, Bernard Hopkins Sr dan Shirley Hopkins, di kawasan Rosen Raymond.
Saat usianya menginjak 13 tahun, ia terlibat dalam sebuah aksi kejahatan. Ia
melakukan penjambretan dan menikam. Akibatnya, ia harus menjalani hukuman
penjara sampai usia18 tahun bersama sembilan orang rekannya di penjara
Graterford.
Habis gelap terbitlah terang. Semasa
Hopkins menjalani hukuman, ia mulai mengenal tinju. Melalui tinju, Hopkins
menapaki hidup yang lebih baik. Debut pertamanya sebagai petinju dijalaninya
dengan mulus. Ia mampu mengalahkan Greg Paige di Blue Horizon, 22 Februari
1990. Setelah itu, Hopkins mampu mengantongi kemenangan 20 kali tanpa pernah
kalah.
Kemenangan itu mengantarkannya menjadi penguasa tinju kelas menengah.
Setelah memutuskan bertinju saat mendekam
di penjara, Hopkins juga mengambil putusan terpenting dalam hidupnya. Ia
memilih Islam sebagai pemandu kehidupan spiritualnya. Awalnya, tak ada yang
mengetahui bagaimana ia mengenal Islam. Hopkins yang telah mengenal Islam
terlihat kian matang.
Di luar ring tinju, Hopkins menjalani
kehidupannya dengan normal. Ia merupakan suami dari Jeanette Hopkins yang
dinikahinya sejak 1993 dan ayah dari seorang putri bernama Latrice. Menjadi
seorang Muslim tidak menghalangi Hopkins untuk terus berkarier di dunia adu
jotos ini. Bahkan, tanpa sepengetahun banyak orang, ia kerap berdoa sebelum
bertarung. Baginya, tinju adalah pekerjaannya. Dan, ia menganggap dirinya mampu
dan masih kuat.
Semenjak telah menjadi mualaf, Hopkins
memang tidak pernah menunjukkan jati dirinya sebagai seorang Muslim. Meski
begitu ia sangat fanatik dengan agama Islam.
Ketika ditanya mengapa tidak
mengganti namanya sebagaimana lainnya setelah masuk Islam, Hopkins mengatakan,
baginya hal itu tidak terlalu penting. Menurut dia, ‘Islam bukan soal
nama, tapi masalah sikap dan perbuatan serta keyakinan kepada Sang Pencipta.'
0 komentar:
Posting Komentar