Alex Mangini: Pemuda 17 Tahun Berpenghasilan Rp1,2 Miliar / tahun

Kamu butuh ijazah atau sukses? Tentu saja butuh kedua-duanya.Sebab ijazah merupakan faktor penting yang akan meningkatkan kamu di dunia kerja yang persaingannya semakin ketat.Lalu sukses, sudah barang tentu semua orang membutuhkannya.

Namun masih perlukah ijazah jika ingin menjadi seorang entrepreneur sukses?

Jawabannya bisa ya bisa tidak,tergantung dari mana memandang seberapa penting ijazah dalam hidup.Jawabannya terserah pembaca sekalian.Tapi disini saya akan berbagi tentang kisah seorang pemuda yang baru berusia 17 tahun bernama Alex Mangini.

Alex Mangini merupakan seorang pemuda yang berasal dari Columbus,New Jersey.Sekarang ia salah satu dari sedikit anak muda yang memiliki penghasilan hingga $120.00 per tahun atau sekitar Rp100 juta per bulan.

Sesuatu yang menarik dari Alex adalah ia mendapatkan uang sebanyak itu sebagai sampingannya sebab pekerjaan utamanya adalah seorang siswa SMA di Amrik sana.Lho kok bisa?

Sejenak saya akan mengajak pembaca mengenal lebih dekat siapa itu Alex Mangini. Ia merupakan pemuda dari keluarga yang biasa-biasa,tidak kaya juga tidak miskin.Ia berada di kelas menengah keluarga Amerika.Dia pun sama sepeti pemuda lainnya di Amerika.Ia suka pesta,kongkow-kongkow di mall,juga baju band-band metal,ia juga seorang penggemar berat game online.

Alex tumbuh sebagai jiwa muda yang selalu berontak. Ia mengaku sejak SD ia sudah tidak menyukai sekolah.Sebab ia merasa sekolah sangat mengekang keinginan dan kreatifitasnya.Sejak saat itu pula Alex mulai kecanduan game online.

Sial bagi Alex yang sedang kecaunduan game. Ia tidak bisa naik ke level selanjutnya sebab materi yang ia miliki sangat terbatas.Ketika ia bertanya di forum,orang bersedia memberikannya sesuatu dengan harga mencapai ribuan dolar.Alex pun kecewa.

Saat ia kecewa ia pun memutuskan untuk mencari sendiri uang.Dia putuskan untuk memulai dengan bekerja sebagai web design.Ia pun tertarik dengan Wordpress,seperti jutaan orang blogger di dunia lainnya,ia segera jatuh cinta dengan platform yang satu ini.Dia pun mulai belajar dan mengeksplorasi Wordpress saat ia berusia 14 tahun.

Saat itu Alex menyadari bahwa ada ribuan theme Wordpress yang sangat buruk diluar sana.Mereka tidak user friendly,tidak kelihatan keren,bahkan terkesan memuakkan.Hingga akhirnya ia bertemu dengan Thesis theme buatan DIYthemes.Malang bagi Alex, Thesis theme cukup mahal namun ia tetap memutuskan untuk membelinya seharga $87.

Sejak itu ia mengoprek-oprek Thesis theme.Hingga ia merasa sudah mahir.Ia pun mulai menjual Thesis skin,dan hebatnya ia pun ditawari pekerjaan oleh tim DIYthemes,pembesut Thesis.

Sebagai developer yang bekerja secara freelance di DIYthemes,ia mendapatkan yang sekitar $6000-8000 per bulan saat ia masih berusia 17 tahun.

Alex Enggan Kuliah

Saat teman-temannya sibuk membicarakan rencana kuliah mereka.Alex tak begitu tertarik. Ia merasa kuliah sama seperti sekolah,itu tidak memberinya apa-apa.Jadi ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah.Bukan karena Bill Gates dan Mark Zuckerberg sukses karena tidak kuliah, Ia cuma percaya pada dirinya sendiri dan keahlian yang dimilikinya.

Hidup yang Terukur

Meskipun Alex masih sangat muda,namun ia sangat pintar.terutama jika menyangkut masalah bisnis dan uang.Dia percaya bahwa jika kamu ingin memiliki uang yang banyak,kamu harus membuat bisnis yang terukur.

Awal tahun ini,ia mengurangi pekerjaannya di DIYthemes sehingga ia bisa fokus pada proyeknya sendiri Kolakube yang juga menjual Wordpress themes.Dia menhabiskan beberapa bulan membangun bisnisnya sendiri.Di bulan pertama ia hanya menghasilkan $500,bulan kedua menginkat menjadi $4000,dan puncaknya di bulan ketiga ia meraih pendapatan hingga $10.000!

Bagaimana ia bisa meraih penghasilan dengan begitu cepat?Ternyata ia membuat theme yang sangat user-friendly dan menjualnya di Forum Wordpress.Dia juga berpartisipasi di berbagai forum yang mengupas masalah template dan theme Wordpress dan memberikan orang-orang saran secara gratis.Kontan saja hal itu membuat orang penasaran dengannya dan ia mendapatkan penjualan theme yang cukup banyak.

Jadi apa pelajaran yang anda dapatkan dari kisah Alex Mangini? Beri pendangan anda di kotak komentar.

 Salam Hangat,

Gelora Sriwijaya